10.21.2008

mimpi itu mesin waktu.

Temanku yang satu ini mengajarkan aku banyak hal. Dia mengajariku cara mencintai orang dengan tulus. Dia mengajariku untuk memberikan segala perhatian tanpa pamrih. Dia satu-satunya orang yang pernah aku temui - selama aku menginjakkan kaki di bumi - yang mencoba untuk mengesampingkan perasaannya dan lebih mementingkan perasaan orang lain.

Jujur ku-akui aku iri dengan beberapa sifat yg ia miliki. Aku ingin sekali bisa melakukan apa yang biasa ia lakukan, karena sepertinya mudah saat melihatnya melakukan hal-hal tersebut. Tapi tidak. Apa yang telah ia lakukan selama ini sama sekali tidak mudah untukku yang keras bagai batu ini.

Aku rindu pada dirinya, jujur ku-akui. Namun kenyataan pahit menamparku agar aku teringat bahwa kini ia telah pergi dari aku dan juga kehidupanku. Sedih itu pasti namun aku mencoba untuk berpikir positif. Mungkin keadaan kita yang sekarang adalah yang terbaik dan aku yakin, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kita berdua.

Selamat tinggal teman, semoga kau menikmati kehidupan barumu. Dan aku, aku akan terus berdoa agar Tuhan memberikan yang terbaik buatmu.

P.S: Sekarang aku mengerti mengapa mimpiku yang pertama tentang dirimu saat itu dalam keadaan gerimis.

xoxo

No comments: