The Big Q

Tak pernah setengah hati
Ku mencintaimu, ku memiliki dirimu
Setulus-tulusnya jiwa
Ku serahkan semua hanya untukmu

Tak pernah aku niati untuk melukaimu
Atau meninggalkan dirimu
Sesal ku selalu bila tak sengaja
Aku buat kau menangis

Memiliki mencintai dirimu kasihku
Tak akan pernah membuat diriku menyesal
Sungguh matiku
Hidupku 'kan selalu membutuhkan kamu

Tak Pernah Setengah Hati - Tompi

--

Bukankah ini menyedihkan, di saat kita sedang menyayangi seseorang dan ingin memberikan yang terbaik untuknya tapi seseorang tersebut malah berkelakuan 180 derajat berbeda dari harapan kita? Sedangkan, yang bisa kita lakukan hanyalah menelan mentah-mentah rasa kecewa itu. Apa-apaan itu? Apakah ini yang disebut mereka dengan perasaan "sayang" ataukah we're just plain stupid?

Sering kali kita merasa letih, ingin sekali rasanya melepas orang itu tapi kita tidak sanggup. Mungkin dikarenakan kita telah merasa cocok (dengan segala macam kekurangan dan kelebihannya) atau, kita nya saja yang kepala batu. Kita tau, bila terus-terusan bertahan dengannya kemungkinan yang terjadi adalah kita terus-terusan merasakan kekecewaan yang lebih sering menetap dibandingkan dengan kebahagiaan yang sementara dan datangnya pun ogah-ogahan. Tapi apa daya, sudah sayang bukan?

Yang jadi pertanyaan adalah: Kenapa kita sebagai manusia kekeuh dengan pendapat kita untuk terus-terusan mencoba bertahan dengan seseorang yang sangat kita sayang padahal dia lah yang paling sering menjadi sumber utama kita sakit hati?

I just can never understand why. And yet, I'm one of those people who did that.

T0odles!